Rabu, 20 Mei 2009

TEMU REKTOR SEMINARI MENENGAH TINGKAT NASIONAL

Prigen, Jawa Timur, 3-7 Juli 2006

Temu Rektor Seminari Menengah tingkat nasional dengan tema “Pendidikan Holistik” untuk Seminari Menengah di Indonesia telah dilaksanakan di Prigen, Jawa Timur tanggal 3 – 7 Juli 2006. Pendidikan yang menyeluruh dan terpadu mencakup tiga dimensi utama: dimensi Sanctitas, dimensi Sanitas dan dimensi Scientia.

Alasan Pendidikan Holistik dipilih dalam pertemuan ini adalah supaya pendidikan menengah menghasilkan calon imam yang siap imam yang bukan hanya pandai, tetapi juga imam yang memiliki spiritualitas dan kepribadian yang diandalkan.

Proses pertemuan ini ditempuh dengan sharing pengalaman dari beberapa Seminari Menengah beerkenaan dengan dimensi bidang Sanctitas, Sanitas dan Scientia. Melalui proses diskusi akhirnya disepakati dan diputuskan berbagai butir penting yang menyangkut tiga dimensi proses pembinaan di Seminari Menengah.

I. Bidang Sanctitas

Unsur

indikator

HAL yang menunjang

SARANA

Liturgi

· Misa harian

· Ibadat Sabda

Pelajaran Liturgi

Latihan Koor

Misdinar

Kalendarium Liturgi

Kapel (tempat ibadat)

Buku liturgi dan Nyanyian liturgis

Sakramen-sakramen

· Misa Kudus

· Rekonsiliasi

· Krisma

Katekese

Pelajaran agama

Idem

Kehidupan doa

· Doa-doa gereja

· Doa Harian

· Doa pribadi

· Meditasi

Instruksi

Bimbingan

Buku-buku doa

Devosi

· Visitasi S. Mahakudus

· Adorasi

· Salve (astuti)

· Devosi SP Maria

· Devosi kepada Orang Kudus

Instruksi

Bimbingan

· Buku-buku doa Nyanyian

· Barang-barang devosionalia

Pengembangan hidup rohani

· Pendalaman Kitab Suci

· Bacaan rohani

· Refleksi pribadi

· Sharing pengalaman pribadi

· Ziarah rohani

· Rekoleksi dan retret

· “desert day”

· live in

· lectio divina

· latihan meditasi

Instruksi

Bimbingan

Correctio fraterna

Instruktur

Pembimbing

Kitab Suci

Buku penunjang

Tempat ziarah

Bimbingan rohani

· bimbingan rohani pribadi dan kelompok

bimbingan rohani

Pembimbing rohani

Kondisi yang mendukung

· silentium

Suasana batin

Suasana lingkungan

Catatan :

  1. Silentium di atas dimengerti sebagai kondisi yang mendukung semua kegiatan ini maupun kegiatan untuk silentium itu sendiri.
  2. Setiap Seminari diharapkan mempunyai seorang Direktur Spiritual; Pembimbing Rohani serta Bapak Pengakuan bagi para seminarisnya.
  3. Seminari perlu memiliki agenda pembinaan bidang sancitas secara teratur, sistematis dan bertahap sesuai dengan jenjang pendidikan masing-masing seminaris.

II. BIDANG SANITAS

Berkaitan dengan bidang SANITAS, unsur-unsur yang dinilai penting dan diharapkan ada pada Seminari Menengah adalah:

Unsur

Kriteria / indikator

Program dan kegiatan yang menunjang

Fisik

- badan sehat

- mampu melakukan tugas-tugas umum imamat

- bebas dari penyakit yang menghambat tugas imamat: hepatitis B, jantung, butawarna berat

- Olah raga, makanan sehat, istira­hat teratur,

- kerja tangan dan otak, outbound, piknik, opera,

- ling­kung­an yang bersih dan sehat, bela diri,

- Acara harian yang seimbang dan baik.

- Kerjasama dengan lembaga kese­hatan (RS), general check-up berkala

- Menghindari hal-hal adiktif (misalnya: rokok)

Psikik

- jiwa, mental sehat

- kerendahan hati, bisa menerima dan menghargai orang lain

- kejujuran

- disiplin diri

- penalaran yang wajar,

- kepekaan diri

- Melatih kepekaan dalam hidup persaudaran di seminari

- Latihan seni musik, program live in, teater

- Kegiatan Rekreatif, bermain

- penyuluhan & instruksi

- Lawatan atau pelayanan (Koor, sekolah Minggu, dll)

Spiritual

- akal-budi sehat

- disiplin diri

- mempunyai hidup kerohanian yang cukup sehat

- hati nurani

- Akademi, latihan kepemimpinan (kebidelan, OSIS, kepanitiaan, dll)

- Bimbingan rohani, acara-acara rohani, perayaan sakramental,

Emosional

Afeksi

- Mampu menjalin relasi yang sehat dengan sesama (lawan dan sesama jenis), keterbu­ka­an dalam bimbingan

- pandangan dan sikap sehat terhadap seksualitas dan manusia

- tahu etiket dan sopan-santun pergaulan

- bisa menerima dan menghargai orang lain

- Ambulatio, sosialisasi,

- OSIS (organisasi dan kerjasama)

- Penyuluhan, pendampingan dalam pergaulan antar jenis,

- Memperhatikan komposisi seimbang gender para pembina dan staf

Catatan:

  1. Untuk mendukung keberhasilan dimensi sanitas diperlukan fasilitas (sarana dan prasarana yang memadai), misalnya: gedung, lingkungan yang sehat, sarana olahraga, dll.
  2. Problem-problem sanitas yang kadang muncul di Seminari Menengah dan perlu perhatian lebih lanjut:

1. Perubahan mentalitas (pandangan salah tentang kerja rumah tangga: mencuci pakaian, masak, membersihkan WC, dll), mental “priyayi” .

2. Penyimpangan seksualitas, seperti potensialitas homoseksual; bias gender dalam memahami perempuan.

3. Problematik “indigo” (kemampuan untuk melihat ‘dunia gaib’ atau indera keenam).

4. Masalah cacat fisik calon seminaris maupun seminaris dan “penyakit bawaan”.

5. Keterbatasan tenaga Pembina serta fasilitas yang kurang memadai.


III. BIDANG SCIENTIA

Berkaitan dengan bidang Scientia, unsur-unsur yang dinilai penting dan diharapkan ada pada Seminari Menengah adalah:

Unsur

indikator

hal yang menunjang

Siswa

- INPUT: lulus test masuk

- OUTPUT: bisa diterima di Seminari Tinggi

- Materi pembelajaran

- Proses pembelajaran

- Penilaian yang obyektif

Kurikulum

- Kurnas : memenuhi SKBM

- Kursem: memenuhi tuntutan Seminari Tinggi

- Penguasaan Kurikulum

- Patokan / standar nilai

- Metodologi belajar

- Tenaga pengajar

- Studi wajib

- Fasilitas KBM

Kegiatan penunjang

- Menguasai keterampilan non kurikuler

- Ekstra kurikuler

- Bimbingan belajar

- Kursus-kursus (bahasa, komputer, musik, dramaturgi, dll)

- Tulis-menulis, jurnalistik, akademi, public speaking, dll

Catatan:

Untuk mendukung keberhasilan dimensi scientia diperlukan

  1. Fasilitas (sarana dan prasarana yang memadai), misalnya: gedung, perpustakaan, laboratorium (mis: bahasa, computer, IPA, IPS), lingkungan yang memadai, tenaga pengajar, dll.
  2. Manajemen seminari yang baik.
  3. Penilaian harus juga berorientasi kepada ‘proses’ dan bukan hanya nilai akhir.
  4. Scientia harus diseimbangkan dengan bidang Sanitas dan Sanctitas.
  5. Perlu pembahasan lebih lanjut tentang Kurikulum KPP dan KPA.

Hal-hal di atas kami pandang penting sebagai pegangan dan acuan bagi pelaksanaan dan penyelenggaraan pendidikan Seminari Menengah di Indonesia.

Read more...

  © Free Blogger Templates Blogger Theme II by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP